Kamis, 09 Juni 2011

KERING

baru kemarin daun sudah menjadi kering
begitu dalam tetes benih kelopaknya tetap tak membuatnya kembali
hidup yang menyertainya seolah mendukung sakitnya
dia hanya mnjadi penghias bagi angin yang terus berhembus
sambil terus menyimpan getir hambar suasana dia tetap berharap Tuhan mengambilnya saja
membawanya bersama angan yang pernah dia tanam
angin tetaplah angin
daun terus saja mengikuti budak angin
meniti jalan tangis stiap terseret angin
ironi penuh hiperbola
angin smakin tinggi dan daun smakin kering
dan dengan sepinya tanpa dia sadar Pelangi ikut menangis menatap sendirinya :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar